Laporan terbaru dari NHK World-Jepang menyoroti bagaimana AI generatif diadopsi di industri anime dan manga untuk meringankan beban kerja produksi dan memungkinkan pembuat konten fokus pada aspek yang lebih kreatif.

Laporan yang dirilis pada 9 Desember melalui saluran YouTube NHK menyatakan, “Manga dan anime adalah bagian besar dari budaya Jepang. Namun mereka memerlukan sejumlah besar pekerjaan untuk memproduksinya. Kini, AI mengambil alih sebagian pekerjaan tersebut, sehingga manusia dapat fokus pada sisi kreatif.”

AI Generatif dan Anime

Laporan NHK menampilkan studio K&K Design yang berbasis di Nagoya, yang memiliki Napping Princess dan After School Dice Club di antara kreditnya, dan penggunaan AI generatif untuk membuat bingkai animasi di antara keduanya.

Menurut studio, proses ini, yang yang biasanya memakan waktu satu hingga dua minggu, dikurangi menjadi empat hingga lima jam dengan bantuan AI.

Yang perlu dilakukan staf hanyalah memberikan perintah yang diperlukan bersama dengan frame awal dan akhir, dan AI akan menangani sisanya – seperti memindahkan karakter dari satu titik ke titik lainnya.

>Namun, K&K Design memastikan anggota staf manusia memeriksa dan memperbaiki semua pekerjaan yang dihasilkan AI untuk menjaga kualitas.

“Kami selalu memastikan manusia memeriksa, memperbaiki, atau menambah karya. Sebagai kreator, kami tidak ingin terlalu bergantung pada AI generatif. Namun, kami yakin AI dapat menghemat banyak waktu, sehingga kami dapat menggunakan waktu tersebut untuk hal-hal yang lebih kreatif,” kata Hiroshi Kawakami, direktur studio tersebut.

Laporan tersebut juga menyatakan bahwa AI digunakan untuk mengkonversi gerakan nyata menjadi animasi – sebuah fitur yang terlihat sangat mirip Snapchat, namun diyakini memiliki banyak potensi.

Laporan Nikkei pada bulan Agustus 2024 juga telah mengungkapkan detail tentang bagaimana K&K Design menggunakan AI generatif untuk mewarnai latar belakang.

Dalam laporan tersebut, studio mengatakan bahwa pewarnaan latar belakang, yang biasanya memakan waktu seminggu, dapat diselesaikan dalam lima menit dengan bantuan AI.

Kawakami menjelaskan pendekatan studio ini sebagai upaya kolaboratif dengan AI untuk meningkatkan lingkungan kerja sekaligus menjaga kualitas produksi.

K&K Design juga menerapkan AI generatif untuk rangkaian animasi di episode kedelapan serial live-action Trillion Game pada bulan September 2023.

AI Generatif dalam Industri Manga

Laporan NHK juga menampilkan pencipta manga berusia 70 tahun Yoshimi Kurata, yang dikenal karena karyanya Aji Ichi Monme. Dia menceritakan bagaimana AI generatif telah memperluas kemampuannya dalam memproduksi manga.

Kurata mencatat bahwa kecepatan menggambarnya melambat seiring bertambahnya usia, namun penggunaan AI akan memungkinkannya untuk terus bekerja selama satu dekade lagi, bukan lima tahun.

TERKAIT:
Osamu Tezuka Akan Menggantikan Asisten Dengan AI, Kata Putra Mangaka

AI membantunya dalam berbagai bidang seperti menyelesaikan latar belakang, mewarnai dan menyempurnakan sketsa, memungkinkan Kurata untuk fokus pada penceritaan dan elemen kreatif.

Laporan Nikkei bulan Agustus 2024 memberikan rincian tambahan tentang perusahaan produksi manga digital en-dolphin yang berbasis di Tokyo, yang mengembangkan teknologi AI generatif untuk membantu pembuat manga.

AI belajar dari karya pencipta sebelumnya untuk mereproduksi ilustrasi dan menyederhanakan proses menggambar. Namun, perusahaan menekankan manajemen hak cipta yang ketat, memastikan AI hanya belajar dari artis yang memberikan izin eksplisit.

Situs web en-dolphin menyatakan bahwa ini adalah “layanan AI yang dibuat khusus yang tidak akan beroperasi tanpa izin dari pembuat manga yang memegang hak cipta, dan pembuat manga dapat mengontrol semua hasil pembelajaran. ”

En-dolphin memamerkan contoh penerapan sistem AI-nya, menunjukkan bagaimana sistem tersebut mengubah sketsa kasar dari seniman seperti Yoshimi Kurata dan Dong-Hwa Kim menjadi ilustrasi yang halus dan berwarna.

Meskipun teknologi ini dapat mengurangi kebutuhan akan asisten manga, perusahaan mengklaim bahwa mereka memastikan sistemnya memprioritaskan perlindungan hak cipta dan orisinalitas seniman.

Selain menyederhanakan proses produksi, AI generatif dimanfaatkan untuk memerangi tantangan seperti pembajakan di industri anime dan manga.

Pemerintah Jepang telah memulai skema percontohan senilai $2 juta USD untuk mengembangkan AI yang mampu mendeteksi dan melaporkan konten bajakan.

Selanjutnya, para pemain industri besar sedang menjajaki AI untuk memperluas jangkauan global mereka. Sony, misalnya, memanfaatkan AI untuk meningkatkan efisiensi produksi anime, sehingga menurunkan biaya dan meningkatkan output.

Jepang sendiri telah banyak berinvestasi pada perusahaan terjemahan manga AI untuk mempercepat proses penerjemahan dan meningkatkan biaya. jumlah judul yang diekspor dari negara tersebut.

Sumber: NHK & Nikkei melalui ANN (1,2)

Categories: Anime News