Kadokawa Corporation, salah satu perusahaan media dan hiburan paling berpengaruh di Jepang, berada di bawah pengawasan ketat setelah muncul laporan yang mengklaim bahwa perusahaan tersebut membayar $2,98 juta dalam bentuk mata uang kripto kepada kelompok peretas BlackSuit yang terkait dengan Rusia. Pembayaran tersebut diduga dilakukan menyusul serangan ransomware awal tahun ini, yang membahayakan sejumlah besar data sensitif perusahaan.

Serangan siber, yang terjadi pada 8 Juni 2024, menargetkan server Kadokawa, termasuk server yang dioperasikan oleh anak perusahaannya. Dwango Co., terkenal karena menjalankan platform berbagi video Niconico.

Serangan tersebut membuat layanan tidak dapat dioperasikan dan mengenkripsi data sebesar 1,5 terabyte, termasuk dokumen sensitif perusahaan dan informasi pribadi karyawan. Para peretas awalnya meminta uang tebusan sebesar $8,25 juta, namun negosiasi dilaporkan menghasilkan pengurangan pembayaran sebesar $2,98 juta.

Email yang diduga dikirim oleh BlackSuit kepada eksekutif Kadokawa mengonfirmasi penerimaan pembayaran dalam mata uang kripto. Komunikasi ini dibocorkan oleh sumber anonim di Kadokawa dan kemudian dikuatkan oleh penyelidikan terpisah.

Catatan online ditinjau oleh perusahaan keamanan Unknown Technologies mengungkapkan transaksi mata uang kripto pada pertengahan Juni yang sesuai dengan jumlah uang tebusan.

Meskipun telah melakukan pembayaran, BlackSuit terus merilis sebagian dari data yang dicuri di web gelap. Hal ini termasuk kontrak rahasia dan catatan karyawan, yang semakin memperburuk masalah perusahaan. Kadokawa belum berkomentar secara terbuka mengenai pembayaran tersebut atau rincian serangan tersebut, dengan alasan penyelidikan yang sedang berlangsung.

Peran Kadokawa dalam industri hiburan sangat besar. Ini telah menghasilkan beberapa anime dan novel ringan paling ikonik, termasuk Sword Art Online, Re:Zero – Memulai Kehidupan di Dunia Lain, Konosuba, Overlord, dan The Rising of the Shield Hero.

Selain itu, ini anak perusahaan Niconico adalah salah satu platform video terbesar di Jepang, yang berfungsi sebagai pusat konten yang didorong oleh penggemar dan acara streaming langsung. Serangan ini tidak hanya mengganggu operasionalnya tetapi juga menimbulkan kekhawatiran mengenai keamanan kekayaan intelektual yang terkait dengan waralaba yang populer secara global.

Dampak dari insiden ini sangat signifikan. Para karyawan mengkritik kurangnya transparansi Kadokawa dalam menangani krisis ini, khususnya tidak adanya konferensi pers atau penjelasan yang jelas tentang bagaimana data mereka dibocorkan.

Kadokawa dilaporkan menghadapi dampak finansial dari serangan tersebut, setelah memperkirakan dampak buruk dari serangan tersebut. kerugian sebesar 2,3 miliar yen (sekitar $15 juta) untuk tahun fiskal yang berakhir pada bulan Maret 2025. Sementara itu, rumor mengenai potensi akuisisi Kadokawa oleh Sony semakin mendapat perhatian, dengan banyak karyawan menyatakan optimisme mengenai kemungkinan perubahan kepemimpinan di tengah rasa frustrasi terhadap pemerintahan saat ini.

Sumber: Kyodo News Bahasa Inggris

Categories: Anime News