Lupin ke-3: Bagian III 25
Lupin III Bagian 3 25
ルパン三世 – Bagian III Ep. 25

Ringkasan/Sinopsis SPOILER

Seorang pendeta memanggil Lupin ke gerejanya di Spoonland. Setelah perang saudara baru-baru ini, mereka menemukan bahwa perhiasan Telur Merpati milik gereja telah dicuri dan diganti dengan yang palsu. Pembayaran Lupin adalah karya seni yang digambar oleh anak-anak setempat. Di kantor Perdana Menteri Spoonland, Fujiko yang menyamar menyaksikan Lupin mengumumkan niatnya mencuri perhiasan darinya. Karena itu, Perdana Menteri Hatcher memanggil Zenigata, menjanjikannya gelar ksatria jika dia menggagalkan Lupin. Fujiko dengan enggan setuju untuk bekerja dengan Lupin.

Beberapa waktu kemudian, Lupin tiba dengan menyamar di kediaman Perdana Menteri. Dia bersikeras perhiasan itu dikembalikan. Perdana Menteri setuju, asalkan utusan itu bisa masuk ke brankas. Lupin mengira dia telah mengecohnya, berkat Fujiko. Sayangnya, Fujiko tidak memiliki semua informasinya. Karena itu, sistem keamanan membakar Lupin dan melukainya, memaksanya melarikan diri. Jigen harus menghindari Zenigata yang mengejarnya.

Kemudian, Fujiko mendapatkan informasi tambahan tentang ruang harta karun khusus. Lupin menyuruh Goemon membuatkannya mata bor dari logam di Zantetsuken. Setelah mengadakan pesta mabuk-mabukan di samping kediaman Perdana Menteri untuk mengalihkan perhatian Zenigata, Lupin berupaya mencuri telur-telur tersebut. Dia dan gengnya berhasil melakukannya dan mengembalikan mereka ke gereja. Anak-anak membujang, tapi kemudian sang pendeta menggunakan telur tersebut sebagai alat pemasaran untuk menjual telur yang bisa dimakan.

Pikiran/Ulasan

Nah, Lupin tanggal 3: Bagian III 25 adalah salah satu episode bodoh dalam franchise ini. Dari apa yang saya baca, Perdana Menteri Hatcher berselisih dengan Perdana Menteri Inggris Margret Thatcher. 🙄 Entah kenapa, saat terjadi perang saudara, entah bagaimana dia mencuri beberapa telur permata. Saya masih tidak tahu bagaimana hal ini bisa dicapai, atau mengapa. Tidak hanya itu, dia terus-menerus mengoceh kepada Fujiko agar Lupin bisa mencuri telurnya. Ya, terserah.

Kebodohan berikutnya adalah anak-anak setempat tidak bisa percaya pada Tuhan kecuali patung berhala mempunyai sepasang telur permata. Saya kira orang bisa berargumentasi bahwa hal itu bohong, mengingat pendeta itu adalah seorang penipu. Tapi meski itu bohong, fakta bahwa Lupin mempercayainya membuatnya bodoh.

Lalu ada kebodohan dari upaya pencurian kedua. Saya mengerti para penulis berusaha menjadi pintar dengan memaksa Lupin melakukan sesuatu yang sulit. Tapi fakta bahwa dia membutuhkan mata bor yang terbuat dari Zantetsuken mematikan hal itu. Plotnya membutuhkan Goemon untuk tidak membongkar tembok dari awal, jadi mari kita lakukan hal-hal bodoh dan tidak bisa dijalankan. Hanya dengan begitu Goemon bisa melakukan tugasnya. Dan jangan mulai dengan saya tentang bagaimana Lupin berhasil menggunakan mainan ular yang dimodifikasi untuk memasang magnet pada telur sehingga Fujiko bisa naik sepatu roda di lantai bawah dan menggunakan magnet untuk menyeretnya ke dinding luar.

Satu-satunya elemen yang menarik dalam cerita ini datang dari Hatcher yang mengecoh Lupin pada upaya pertamanya untuk mendapatkan harta karun itu. Lupin mengalami kesulitan dalam meniru tangan Hatcher, hanya untuk digagalkan dan diekspos. Saya suka itu. Tapi itulah satu-satunya hal yang saya suka.

Pemikiran Akhir dan Kesimpulan

Pada akhirnya, Lupin ke-3: Bagian III 25 seharusnya menjadi episode di mana Lupin dan kawan-kawan melakukan perbuatan baik. Sebaliknya, ini adalah cerita bodoh yang penuh dengan hal-hal bodoh.

Anda dapat melewati sampai akhir dan meninggalkan tanggapan. Ping saat ini tidak diperbolehkan.

Categories: Anime News