TINJAUAN: Phantom of the Idol Lucu Tapi Menggelepar dalam Presentasi 82567062173 Musim tayang: Musim panas 2022 Jumlah episode: 10 Ditonton di: HIDIVE Diterjemahkan oleh: Son Phan Le Genre: Komedi, Musik Pemikiran: Di mana saya mulai dengan Phantom of the Idol? Ini adalah kisah gila tentang Niyodo, setengah dari grup duo idola laki-laki bernama Zing. Dia tidak terlalu peduli tentang menjadi idola dan hanya bergabung untuk menghasilkan uang. Setelah manajer mengancam untuk memecatnya, yang dia tanggapi dengan datar”Oke”dan hanya meratapi hilangnya pendapatan dengan mudah, dia mendapati dirinya berhadapan langsung dengan hantu idola bernama Asahi, idola bintang yang sedang naik daun yang meninggal tepat ketika dia masuk ke industri. Tidak mau berpisah dengan penghasilannya yang mudah sambil memohon keinginan Asahi untuk tetap menjadi idola, Niyodo mengusulkan agar Asahi memiliki tubuhnya agar mereka berdua bisa menang. Premisnya konyol, tapi juga tulus dan tulus. lucu. Dua episode pertama agak lambat dengan lelucon yang kurang bagus dan pengenalan situasi yang sulit, tetapi cerita dan lelucon meningkat dengan yang ketiga. Apa yang dimulai sebagai komedi lelucon dari seorang pria yang sangat malas dan manipulatif berubah menjadi persahabatan yang ditempa antara dua pria dan seorang gadis hantu tanpa pernah kehilangan komedi di akhir seri. Saya benar-benar sedih melihat bahwa hanya ada sepuluh episode karena saya tahu ada lebih banyak cerita. Sementara Niyodo dimulai sebagai protagonis menjengkelkan yang hanya mengeluh dan mengeluh dengan nada datar, interaksinya dengan karakter lain adalah apa yang mengangkatnya dan memberi warna pada pria”Aku benci hidupku”yang stereotip. Wataknya yang dangkal memberi jalan bagi seseorang yang secara mengejutkan berwawasan luas, cerdas, dan percaya diri. Dia mungkin tidak terlalu peduli dalam hidup dan hanya menginginkan pekerjaan yang memungkinkan dia untuk tidak pernah khawatir tentang masa depannya, tetapi kesadaran diri dan kepercayaan dirinya membuatnya menjadi pasangan yang sempurna untuk dua protagonis lainnya. Interaksi yang menggemaskan Asahi hidup untuk menyenangkan, bahkan sebagai hantu idola, dan Yoshino, anggota Zing lainnya, memiliki watak ceria yang menipu penonton agar tidak menyadari kelemahannya harga diri dan kegugupan di atas panggung. Sepanjang seri, Anda belajar mengapa Niyodo cocok sebagai idola — kepercayaan diri yang acuh tak acuh menarik, bagaimanapun juga — dan mengapa Yoshino ingin tetap bersamanya, meskipun menjadi yang lebih populer dengan banyak profesional meminta Yoshino untuk bersolo karier. Sifat lemah Niyodo memberi Yoshino tujuan dan menjeratnya dalam industri yang masih dia anggap menakutkan. Anehnya, judul karakter terbaik dari seri ini dimiliki oleh tiga penggemar berat Niyodo yang memujanya karena perilakunya yang tidak termotivasi dan jatuh ke dalam pemujaan yang lebih sulit lagi setelah Asahi memiliki Niyodo untuk membentuk sisi yang menyenangkan, bahagia, dan termotivasi. Serial ini mendedikasikan menit di setiap episode untuk menunjukkan tiga gadis nongkrong di restoran yang sama untuk menjadi fangirl bersama. Ada persahabatan yang menghangatkan hati dengan tiga orang asing dengan kepribadian yang sangat berbeda membentuk ikatan yang kuat, sambil juga mengomentari betapa konyol dan lucunya fandom idola. Karena ini adalah anime komedi idola, tidak banyak plot, tetapi ada banyak waktu untuk musik. Saya dapat dengan pasti mengatakan bahwa pertunjukan tersebut memiliki beberapa musik terbaik yang pernah saya dengar di anime idola. Saya sering mengeluh bahwa suara musik anime idola terlalu mirip satu sama lain sehingga saya kesulitan membedakan antara lagu dan suaranya. Phantom of the Idol berhasil mengambil langkah kiri yang keras dalam menghindari salah satu keluhan terbesar saya tentang anime idola dengan memperkenalkan berbagai genre lagu yang berbeda mulai dari hard rock hingga ballad hingga pop. Suara Yoshino dan Niyodo juga sangat berbeda, jadi saya selalu tahu siapa yang menyanyikan baris mana saat mereka tidak bernyanyi bersama. Perbedaan ini terdengar jelas — terutama ketika Niyodo bernyanyi saat Asahi merasukinya, dan suaranya sebagai Niyodo jauh lebih ekspresif dan setidaknya satu oktaf lebih tinggi. Musik yang sangat mengagumkan Ini membuat seiyuu Niyodo, Fumiya Imai, gila dalam cara terbaik. Fumiya Imai menyuarakan kedua Niyodo dengan suara yang membosankan, sangat dalam, lambat, dan serak seperti dirinya, sedangkan Niyodo yang dikuasai Asahi memiliki suara yang lebih cerah, bernada tinggi, cepat, dan jelas. Selain itu, Fumiya Imai baru memulai akting suara pada tahun 2019. Seorang pengisi suara yang hampir baru membuat salah satu kesenjangan terbesar dalam suara karakter dan kepribadian yang pernah saya dengar dan menjualnya dengan sangat baik sehingga saya memeriksa tiga kali para pemain untuk memastikan bahwa itu adalah satu orang yang menyuarakan Niyodo sepanjang seri. Kemudian, ia melangkah lebih jauh dengan tidak hanya menyuarakan mereka secara berbeda, tetapi bernyanyi secara berbeda tergantung pada orang yang bertanggung jawab atas tubuh Niyodo. Saya tidak bisa memuji penampilannya dengan cukup. Namun, tarian CGI, yang menjadi pokok dalam anime idola, merusak banyak hal yang dibawakan oleh musik bintang dan nyanyian bernuansa. Phantom of the Idol sangat miring. Fakta bahwa ini adalah anime komedi murni adalah anugrahnya karena saya dapat mengabaikan CGI robot dan wajah era GameCube yang datar lebih dari jika ini adalah kisah idola yang lebih serius, dramatis, dan dewasa seperti anime idola lainnya.. Animasi normalnya juga tidak lebih baik. Sayangnya, Phantom of the Idol bergabung dengan daftar serial animasi terbaik yang tidak terinspirasi dan biasa-biasa saja yang telah keluar selama beberapa tahun terakhir. Ada momen-momen kejelasan di mana wajah para karakternya ekspresif dan cantik, tetapi jarang. Arah seninya membosankan untuk sedikitnya tanpa teknik pembingkaian, tanpa teknik pencahayaan, dan tanpa manipulasi warna. Animasi terjadi demi eksistensi. Komedi memungkinkan anime lolos dari animasi buruk Jadi, di mana pendapat terakhir saya? Yah, saya masih benar-benar menikmati seri untuk karakter. Mangaka yang menulis ini, Hijiki Isoflavone, tahu apa yang mereka inginkan dari cerita itu dan berhasil menyampaikannya. Saya benar-benar terikat dengan karakter, lelucon, dan musik. Namun, adaptasinya yang kurang bersemangat melalui animasi benar-benar memukul seri ini dengan keras, jadi meskipun saya ingin orang lain melihat animenya, saya juga akan mengerti jika mereka memilih untuk melewatkannya. Rating Plot: 6 (Pengganda 3.5) Karakter: 7 (Pengganda 3.5) Akting suara: 8.5 Art/Animation: 4 Soundtrack: 7,5 SKOR AKHIR: 65,5

Musim ditayangkan: Musim panas 2022 Jumlah episode: 10 Ditonton di: HIDIVE Diterjemahkan oleh: Son Phan Le Genre: Komedi, Pemikiran Musik: Dimana saya mulai dengan Phantom of the Idol? Ini adalah kisah gila tentang Niyodo, setengah dari grup duo idola laki-laki bernama Zing. Dia tidak peduli tentang menjadi idola dan hanya bergabung […]